Monday, July 31, 2006

untuk para suami ..

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh


Untuk para suami :

Peristiwa pernikahan bukanlah peristiwa kecil dihadapan Allah SWT. Akad nikah yang baru saja anda laksanakan berdua sama tingginya dengan perjanjian Bani Israil di bawah Bukit Thur yang bergantung di atas kepala mereka. Peristiwa akad nikah tidak saja disaksikan oleh orang tua, saudara-saudara, dan sahabat-sahabat anda, tetapi juga disaksikan oleh para malaikat di langit yang tinggi, dan terutama sekali oleh Allah penguasa alam semesta.

Bila Akhi sia-siakan perjanjian ini, bila Akhi putuskan janji yang sudah terpatri, Akhi bukan saja harus mempertanggungjawabkan kepada mereka yang hadir saat ini. Akhi juga harus bertanggung jawab dihadapan Allah Rabbul ‘Alamin.

Rasulullah bersabda yang artinya :
“Laki-laki adalah pemimpin di tengah keluarganya, dan ia harus mempertanggungjawabkan kepemimpinannya”.

Karena itu Rasulullah mengukur baik buruknya seseorang dari cara ia memperlakukan keluarganya.
“Yang paling baik diantara kamu ialah yang paling baik dan paling lembut terhadap keluarganya”.

Mengapa Allah dan Rasul-Nya mewasiatkan agar kita memelihara akad nikah yang suci ini ? Mengapa kebaikan manusia diukur dari cara dia memperlakukan keluarganya ? Mengapa suami dan istri harus mempertanggungjawabkan peran yang dilaksanakan oleh mereka dihadapan Allah SWT ? Jawabannya sederhana, karena Allah mengetahui bahwa kebahagiaan dan penderitaan manusia sangat bergantung pada hubungan mereka dengan orang-orang yang mereka cintai, yaitu keluarganya. Kata Marie von Ebner Eschenbach, “Bila di dunia ini ada surga, surga itu ialah pernikahan yang bahagia. Tetapi bila di dunia itu ada neraka, neraka itu ialah pernikahan yang gagal”. Para psikolog menyebut persoalan rumah tangga sebagai penyebab stress yang paling besar dalam kehidupan manusia.

Karena itulah, Islam dengan penuh perhatian mengatur urusan rumah tangga. Sebuah ayat pernah diturunkan dari langit hanya untuk mengatur urusan pernikahan antara Zainab dan Zaid bin Haritsah. Sebuah surat turun untuk mengatur urusan rumah tangga seluruh muslimin. Ribuan tahun silam, di Padang Arafah, dihadapan ratusan ribu umat Islam yang pertama, Rasulullah SAW menyampaikan khutbah perpisahan. Perhatikanlah salah satu hal yang beliau wasiatkan pada hari itu :

“Wahai manusia, takutlah kepada Allah SWT akan urusan wanita. Sesungguhnya kamu telah mengambil mereka sebagai istri dengan amanat Allah. Kami halalhan kehormatan mereka dengan kalimat Allah. Sesungguhnya kamu mempunyai hak atas istrimu, dan istrimu pun mempunyai hak atas kamu. Ketahuilah, aku wasiatkan kepada kalian untuk berbuat baik terhadap istri kalian. Mereka adalah penolong kalian. Mereka tidak memilih apa-apa untuk dirinya, dan kamu tidak memilih apa-apa dari diri mereka selain itu. Jika mereka patuh kepadamu, janganlah kamu berbuat aniaya terhadap mereka”. (HR. Muslim dan Turmudzi)

Izinkanlah saya (sebagai saudaramu) menyampaikan amanat kepada anda yang kini memikul wasiat Rasulullah pada haji Wada’ (perpisahan).

Akhi, dihari yang berbahagia ini, dengan nikmat dan ‘inayah Allah SWT, Akhi sampai pada saat yang paling indah, paling bahagia, tetapi juga paling mendebarkan dalam kehidupan anda. Saat paling indah, sebab mulai hari ini cinta tidak lagi berbentuk impian dan khayalan. Saat paling bahagia, sebab akhirnya Akhi berhasil mendampingi wanita yang dicintai. Saat paling mendebarkan, sebab mulai saat ini Akhi memikul amanat Allah untuk menjadi pemimpin keluarga.

Kalau pada saat ini dada Akhi berguncang dan suara anda bergetar, itu adalah pertanda Akhi tengah memasuki babak baru dalam kehidupan. Dahulu Akhi bebas, yang boleh pergi sesuka hati, Tetapi sejak hari ini, bila Akhi pulang hingga larut malam, di rumah ada seorang wanita yang tidak bisa tidur karena mencemaskan Akhi. Kini bila Akhi tidak pulang berhari-hari tanpa berita, di kamar ada seorang wanita lembut yang akan membasahi bantalnya dengan linangan air mata. Dahulu, bila Akhi mendapat musibah, Akhi hanya akan mendapatkan ucapan “turut prihatin” dari sahabat-sahabat Akhi. Tetapi kini, seorang istri akan bersedia mengorbankan apa saja agar Akhi meraih kembali kebahagiaan anda. Akhi sekarang memperoleh kekasih yang diciptakan Allah SWT untuk berbagi suka dan duka bersama Akhi.

Rasulullah bersabda yang artinya :
“Ada dua doa yang akan didahulukah Allah siksanya di dunia ini yaitu Al-baghyu dan durhaka kepada orang tua”. (HR Turmudzi, Bukhari, dan Thabrani)

Al-baghyu adalah berbuat sewenang-wenang, aniaya, dan zalim kepada orang lain. Dan Al-baghyu yang paling dimurkai Allah adalah berbuat zalim terhadap istri. Yang termasuk Al-baghyu adalah menelantarkan istri, menyakiti hatinya, merampas kehangatan cintanya, merendahkan kehormatannya, mengabaikan dalam mengambil keputusan, dan mencabut haknya dalam memperoleh kebahagiaan hidup bersama. Karena itulah Rasulullah SAW mengukur tinggi rendahnya martabat seorang laki-laki dari cara bergaul dengan istrinya.

Rasulullah bersabda yang artinya :
“Tidak memuliakan wanita kecuali laki-laki yang mulia. Tidak merendahkan wanita kecuali laki-laki yang rendah juga”.

Rasulullah adalah manusia paling mulia. Dan Aisyah bercerita bagaimana beliau memuliakannya :
“Di rumah”, kata Aisyah, “Rasulullah melayani keperluan istrinya (seperti) memasak, menyapu lantai, memerah susu, dan membersihkan pakaian”.

Rasulullah memanggil istrinya dengan gelaran yang baik. Setelah Rasulullah SAW wafat, ada beberapa orang menemui Aisyah, memintanya agar menceritakan perilaku Nabi SAW. Aisyah sesaat tidak menjawab permintaan itu. Air matanya berderai. Kemudian dengan nafas panjang ia berkata, “kana kullu amrihi ajaba”. (Ah… semua perilakunya indah). Ketika didesak untuk menceritakan perilaku Rasul yang paling mempesona, Aisyah kemudian mengisahkan bagaimana Rasul yang mulia bangun ditengah malam dan meminta izin kepada Aisyah untuk sholat malam.

“Izinkan aku untuk menyembah Rabb-ku”, kata Rasulullah kepada Aisyah.

Bayangkan Akhi, untuk sholat malam saja Rasul meminta izin kepada istrinya. Disitulah terciptanya kemesraan, kesucian, kesetiaan, dan penghormatan.

Akhi, kalau saya harus menyampaikan tausiyah (nasihat) kepada anda, saya hanya inging mengatakan :

“Muliakanlah istri Akhi, sebagaimana Rasulullah memuliakan istri-istrinya, sehingga kelak bilamana Allah mentakdirkan Akhi meninggal lebih dahulu lalu kami menanyakan kepada istri Akhi tentang perilaku anda, ia akan mengatakan seperti Aisyah : “Ah… semua perilakunya indah, menakjubkan sekali…”. Subhanallah…
dari blognya temanku .. :)

Thursday, July 20, 2006

Senin 17-07-2006

Jam 18:30
sampai rumah .. capek, gonta - ganti angkot, pulang sendiri, ganti baju, wudhu, sholat maghrib. Si Mbak Uci bilang, Athar maemnya diemut lama dan nge-game terus.

Jam 18.00 ..
Mama : "belajar yuk kak .. dimatiin komputernya, yukk "
Athar : " ayukk horee belajar sama Mama ... "

Mama : Saya ambil bacaan Huruf Hijaiyah .... terus mulai deh, ngajarin Athar.
"A ... Ba .. Ta ... Tsa .. Ja .. Kha ... Kho (dengan menunjuk masing - masing huruf Hijaiyah)"Ikutin Mama ya Kak, kemarin kan udah pinter kan ..." (Athar kalau pengucapan sudah bisa hapal sampe 32 huruf dengan dilagukan, tapi kalau menunjuk fisik huruf Hijaiyah, dia masih bisa beberapa huruf. Pelan-pelan ..)

Athar : "A...Ba...Ta...Ja..Kha ..Kho ... " Note(Tsa nggak disebut, sebaliknya menunjuk huruf Tsa menjadi pengucapan Ja)
Mama : "Kak...Tsanya mana ..? Dengan menunjuk 'Tsa'
Athar : " Ini ma ... *nunjuk huruf Tsa..*
Mama : *Oke bener *manggut-manggut. .. "Ayo ulang lagi ya Nak ....jangan lupa Tsa-nya!"
Athar : "A..Ba..Ta..Ja..Kha..Kho ...... *Note: Tsa-nya ilang lagi.
Mama : "Jangan lupa Tsa - nya .. ini lho kak..kemarin kan bisa..! "
Athar : " A..Ba..Ta..Ja..Kha..Kho ...... *nunjuk huuruf Tsa tapi bunyinya jadi Ja*
Athar : " A..Ba..Ta..Ja..Kha..Kho ...... *nunjuk huuruf Tsa tapi bunyinya jadi Ja*
Athar : " A..Ba..Ta..Ja..Kha..Kho ...... *nunjuk huuruf Tsa tapi bunyinya jadi Ja*
terus salah ..diulang - ulang, salah dan Athar kelihatan bete ..
Athar : "Mama ayok nge-game .."
Athar : "Mama ayok nge-game .."
Athar : "Mama ayok nge-game .."

Mama : Hhhhhhhhhhhhhhhhhhrrrrrrrr "TSAAAAAAAAAAAA!!!!! " Saya teriak.....

emosi saya memuncak, saya teriak kencang sekali di dekat telinganya, Athar seperti kaget, prembik-prembik dan langsung nangis ngambek, minta di peluk, saya malah pergi ke kamar tutup pintu, membiarkan Athar nangis terus sambil panggil panggil Mama-nya minta ma'af.

Saya bengong sendiri di kamar, kaget, saya monsterr dan teramat sangat menyesal.......gimana kalau teriakan saya tadi membuat telinga nya sakit ? gimana kalau dia mengingat kelakuan Mama sampai tua .....gimana kalau .........."........Demi Tuhan ..Demi Allah ......saya sangat menyesal sekali, perasaan itu mencambuk saya semalaman, ........ternyata saya adalah ibu yg tidak baik ibu yg tidak sabar.

Setelah semua mereda, saya hampiri anakku, aku Peluk, dan minta ma'af.

Pesan saya: pada saat kita sedang tidak stabil (karena kerjaan kita di kantor, karena macetnya jalanan yg kita lalui, karena harapan-harapan kita yang tidak terpenuhi , karena bla bla bla bla bla bla) jangan dulu tergesa untuk melakukan atau merubah sesuatu, jangan tiru perbuatan bodoh saya.

Wednesday, July 05, 2006

Kangen

Jum'at akan segera datang, hadahh...musti siap-siap nih. Beberapa hari yang lalu, dapet email pemberitahuan dari milist bersepeda di kantor, hari jum'at ini adalah test individu. Dimana testnya adalah trek offroad yang kemaren buat turnamen. Harus nyiapian fisik nih, kalau perlu meramu jamu kuwat hehehe, nggak dink. Mana hari-hari ini saya sibuk dengan semifinal Piala Dunia. Dengan hasil tangisan Bombay, Der Panzer harus bertekuk lutut sama Si Italicik hehe, si tukang bersandiwara dan triki. Munawarr munawarrrr ... saya kok gak ada respek-respek-nya sih sama sepakbola Itali, dari dulu anti. Anti seri A....anti :D. Ambune mafioso. Yo wes deh, untuk pengobat kekecewaan, nanti malam ... aku dukung Prancis, ayo Mas Zidane, Mas Ribery, katamu Islam memberi inspirasi buat kamu di Lapangan :)..... manis sekali. Mas Ribery ini katanya istrinya keturunan Aljazair muslim. Tapi kalau dipikir-pikir opo toh hubungane Islam sama sepakbola wekekekeh. Gak ada dink. Cuman daripada supporter Porto .. palagi Mas C.Ronaldo. Nggak banget gitu loh. Gak respek semenjak dia ngomporin wasit pas perempat final kemaren, yg akibatnya Mas Rooney dapet kartu merah. Main kedipin mata lagi ke temennya sehabis kejadian ntuh. Meskipun saya juga gak bangettt sama Inggris :D. Hihihihihi ....

Bersepeda, memberi inspirasi tambahan, memberi semangat, kangen kalo nggak bersepeda, 1 minggu ini sayah absen, kemaren jumat ada staff di bagian-ku yang mengadakan resepsi pernikahan, jadinya gak ikutan bersepeda deh, waktunya bersamaan. Cuman satu yang gak enak, pas ngonthel ada aja yang iseng suit-suit, hhmm... " neng kuat neng " ... deuuuww.

Athar,

Athar sekarang sok sibuk, kalaupun saya tiba dirumah selepas pulang kantor, tak ada sambutan lama lagi menghampiri. Hanya sejenak, mbukain pintu rumah, "walaikum salam mama!", cium tangan, sehabis itu ... berlalu di depan kompinya. Sibuk ... :. kletak kletik dg kompinya. Hhhhhhh ... gimana ya, ada enak dan enggaknya nih mbeliin do'i kompi baru, jadi gandrung banget sama kompi. Mana dia sudah bisa menguasai beberapa macam game, drag klik, shut down yang baik dan benar. Dia bisa mbedain mana button start game, mana button quit .. save dll. Padahal belom bisa baca tulis nyak hehehe. Mungkin ngapalin kali ye. Dasar. Enaknya, sekarang Athar nggak rewel kalau Bapaknya mau berangkat kerja, bukan nggandoli Bapaknya, tapi nggandoli laptopnya Bapake. Mbak pengasuhnya saya wanti2, jangan lama-lama membiarkan Athar di depan PC, di kasih waktu. Terus dikasih waktu buat Athar untuk di umbar di tempat tetangganya hehe. Mumpung sekarang sekolahnya masih libur. Kegiatanku selepas pulang kerja, sholat maghrib dan membujuk anakku untuk bermain-main denganku :D. Hanya sialnya ... akhir-akhir ini saya suka ngantuk'an. Hiks. Dimana saya kedapatan tidur terlebih dulu pas nyeritain anakku cerita menjelang bobo :). Kadang ceritanya ngelantur ngalor ngidul, loh...aku tadi cerita apa endingnya apaa ... hehehe. Sayang adeknya, si Aisha sudah terlebih dulu tidur sebelum saya sampai rumah, tragis, untungnya, dia selalu mbangunin Emaknya menjelang subuh, untuk sekedar bercengkerama. FTM ... mimpi kali ye :(. Duh enaknya FTM.